oleh

Beberapa Kecamatan di Banyuwangi Dilanda Kekeringan

BANYUWANGI-JATIM, (PERAKNEW).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi dan Dinas PU Pengairan (DPUP) Banyuwangi sigap dalam mengatasi kekeringan di wilayahnya.

Seperti kekeringan yang terjadi dibeberapa kecamatan, diantaranya Bangurejo, Wongsorejo, Tegaldelimo dan Tegalsari.

Terkait hal itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi melalui BPBD dan DPUP menyiapkan sebanyak 425 ribu liter air bersih dalam tangki-tangki kendaraan untuk dibagikan ke masyarakat yang tertimpa musibah itu.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banyuwangi, Eka Muharram mengatakan, “Kekeringan ini dialami oleh sebagian dari mereka yang memakai dan memanfaatkan air sumur untuk kehidupan sehari-hari, sedangkan masyarakat yang menggunakan air yang didistribusikan oleh PDAM, pada umumnya aman dari kekeringan tersebut. Terjadinya kekeringan karena air yang alamiah dan sumber-sumber dibawah tanah berkurang, sehingga sumur masyarakat yang dilanda kekeringan tidak terisi dengan air,” terangnya.

Eka menambahkan, bahwa setiap hari BPBD Banyuwangi sudah menyalurkan 4-9 tangki air yang berkapasitas 5 ribu liter masuk ke permukiman sejak seminggu yang lalu. “Mari kita bersama-sama berdo’a semoga kekeringan ini dan musim kemarau tahun ini akan berakhir pada akhir November mendatang,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPUP Banyuwangi, H. Guntur Priambodo mengatakan, “Hingga saat ini status kekeringan yang terjadi di beberapa kecamatan belum masuk tahap darurat dan kami mengerti secara makro dimana titik-titik yang dulu pernah kering, seperti di Pal 7 Kecamatan Wongsorejo, untuk sekarang air masih keluar dan irigasi sendiri juga sampai saat ini masih dalam tahap yang belum mengkhawatirkan,” ujarnya.

Lebih lanjut Guntur mengatakan, “Namun diakui, debit air sungai di Banyuwangi saat ini menurun selama musim kemarau, seperti bendungan atau Dam Karangdoro di Kecamatan Tegalsari yang debit airnya tersisa 6 ribu kubik per detik, sedangkan saat normal, debit air Dam yang diperuntukkan menyuplai dan mengaliri irigasi ke 16 ribu hektar sawah itu, mencapai 20 ribu kubik per detik dan kita pernah terjadi di tahun 2015 hanya 2.300 kubik, kita masih bisa atur pengairan irigasi secara bergilir,” tegasnya. (Leo)