Ape Penderita Tumor Berhasil Dioperasi
SUBANG, (PERAK).- Dengan difasilitasi Unit Siaga Gratis Forum Masyarakat Peduli dan Tim Evakuasi Pasien Gakin (TEPG-FMP) beserta Paguyuban Cikaum berhasil menghantarkan pasien bernama Ape Mahpudin (28) penderita tumor di kepala, Warga Dusun Cibungur Rt 5 Rw 5 Cikaum Barat Kecamatan Cikaum Subang hingga berhasil dioperasi besar oleh tim dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Hari Senin, Tanggal 28 Agustus 2017 Pukul 16:00 WIB.
Ape Mahpudin pasien penderita Tumor jinak di kepala bagian belakang dengan diagnosa Haemangioma, any site-D16.0, penyakit ini merupakan penyakit yang cukup banyak diderita masyarakat, walaupun penyakit ini tergolong penyakit yang tidak menular, yaitu sekumpulan tumor yang tergolong dalam kategori jinak yang berasal dari pembuluh darah, pada umumnya ditemukan pada bagian dalam bagian bawah kulit, dapat diketahui dengan adanya warna merah dan warna ungu, bagi kulit yang terkena tumor ini.
Secara medis penyakit ini belum diketahui apa penyebabnya, karena kebanyakan dari kasus penyakit ini merupakan penyakit yang memang sudah dibawa sejak lahir dan dalam masa kandungan. Angioma sendiri tidaklah menimbulkan rasa sakit dan juga bahaya bagi penderitanya, namun demikian apabila mengalami luka darah akan keluar dengan deras.
Kalau demikian, sudah berjalan sejak Bulan Februari 2017 dengan selalu didampingi oleh Tim EPG FMP tersebut, keluarga Ape terus memperjuangkan Ape dengan segala usaha dan upaya agar Ape bisa sembuh seperti sediakala.
Namun, dalam perjalanan berobat Ape ada kejanggalan. Padahal dia memiliki Kartu Badan Penyelenggara Jaminana Sosial (BPJS). Nyatanya, terhitung dari pertama berobat hingga saat ini menjalani operasi, pihak keluarga sudah merogoh kantongnya hingga dalam dan anggaran yang sudah digunakan untuk berobat Ape itu mencapai Rp27 Jutaan.
Walau seperti itu, nasib Ape dan keluarganya masih beruntung selalu didampingi oleh TEPG FMP, karena pihak keluarga tidak harus memikirkan biaya ongkos tranportasi pulang pergi Subang-Bandung walau menggunakan Mobil Unit Siaga Gratis FMP setiap kalinya menjalani berobat jalan. Kini Ape sedang menjalani proses penyembuhan dan akan dilakukan kontrol setiap satu minggu sekali ke RSHS Bandung.
Dendi Setiawan Menunggu Jadwal Operasi
Dari Tahun 2016, pasien bernama Dendi Setiawan (17) yang selalu didampingi TEPG FMP, sebelum dilakukan Operasi pada Tanggal 22 Agustus 2017, dia menjalani proses pemeriksaan ulang di beberapa ruangan, diantaranya di ruang Laboratorium untuk dilakukan cek darah, Urine, Kreatinin dll serta di ruang EKG untuk dilakukan test FAAL PARU dan di Ruang Radiologi untuk pemeriksaan Thorax PA.
Walau demikian, Dendi ini sudah 4 kali mendapat perlakuan Biopsi. Namun, Tim Medis RSHS Bandung, ruang Onkologi masih belum juga menemukan diagnosa yang pas untuk sakit yang diderita Dendi. Untuk memastikan apakah penyakit Kanker ganas atau bukan?
Pada Hari Senin Tanggal 28 Agustus 2017, Dendi kembali diperiksa di Ruang Onkologi dan Ruang Anestesi/ Pembiusan. Hasil pemeriksaan dikaji ulang apakah tindak lanjut berikutnya akan dilakukan Kemoterapi atau langsung dioperasi.
Yusup Harus Kemoterapi Sebanyak Enam kali Per Minggu
Setelah mendapat tindakan perawatan untuk perbaikan HB darah di RSUD Ciereng Subang, saat dua minggu yang lalu Yusup (54), Warga Dusun Bongas RT 003/ RW 001, Desa Bongas, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang dirujuk kembali ke RSHS Bandung, setelah selama 10 hari dirawat di RSUD Ciereng, Tim Evakuasi Pasien Gakin FMP pada Tanggal 21 Agustus 2017 membawa kembali Muhamad Yusup (54) ke RSHS untuk tidak lanjut pemeriksaan berikutnya.
Adapun pemeriksaan kali ini, Yusup langsung dibawa ke Spesialis Bedah Onkologi, karena melihat kondisinya yang semakin memperihatinkan agar tidak mengikuti antrian yang sangat panjang di Ruang Onkologi. Bahkan rasa nyeri yang diderita Yusup semakin terlihat parah.
Yusup saat ini harus mengikuti saran Tim Medis RSHS Bandung agar menempuh pengobatan secara Kemoterapi terlebih dahulu, sebelum di Operasi.
Dokter Spesialis Kanker RSHS Bandung, dr. Kiki Akhmad, Sp.B. menyarankan “ini adalah penindakan terbaik bagi kondisi pak Yusup saat ini karena sakitnya sudah menyebar keparu-paru, maka mau tidak mau harus Kemoterapi sebanyak enam kali di setiap tiga minggu” ungkap Kiki menyarankan.
Diapun menyarankan, agar Yusup bisa melakukan Kemoterapi di Rumah Sakit / Klinik Perisai di jalan Halmahera, mengingat Ruang Kemoterapi RSHS sangat antri khawatir kebagian antrian sangat banyak dan walaupun di kemoterapi di Klinik Perisai tetap BPJSnya bisa di pergunakan alias dibiayai dari iuran BPJS.
(Pepen)