oleh

Aksi 112 GNPF MUI: Hati-Hati Ada Gerakan Yang Ingin Mengadu Domba Dengan Pemerintah

-POLITIK-634 views

Aksi 112 GNPF MUI: Hati-Hati Ada Gerakan Yang Ingin Mengadu Domba Dengan Pemerintah
JAKARTA, (PERAKNEW).- Massa Aksi 112 berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta untuk melakukan doa, salat dan zikir bersama. Ada yang lebih dahulu tiba sejak Sabtu (11/02) dini hari.  massa berbaju koko dan berpeci putih beriringan menuju Masjid Istiqlal.

Seraya berjalan ke masjid, mereka mengusung spanduk hijau dengan aksara putih berbunyi, ‘Fatwa MUI Tahun 2009, Wajib Pilih Pemimpin Muslim’.
Semula aksi 112 hendak digelar di Lapangan Monas, Jakarta. Namun, bentuk acara diubah menjadi dzikir dan tausiah setelah Ketua FPI Rizieq Shihab dan pemimpin GNPF-MUI bertemu dengan Menkopolhukam Wiranto pada Kamis (09/02).

“Mengingat suhu politik menjelang pilkada di DKI Jakarta ini makin memanas, kemudian adanya gerakan-gerakan yang kami khawatir menjadi provokasi yang tidak sehat yang bisa menimbulkan kaos atau kerusuhan dan lain sebagainya, karena kita tahu juga pada hari tersebut kebetulan ada dua paslon yang akan melakukan kampanye terakhir, akan mengerahkan massa yang cukup besar.

“Jadi kami tidak mau terjebak dalam kampanye yang sedang dilakukan,” kata Rizieq Shihab. Kegiatan ini juga dihadiri oleh calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono serta pasangan calon Gubernur DKI dan calon Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

“Selamat datang tamu istimewa, kita semua di sini adalah tamu Allah,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar. Pukul 02.20 WIB, kegiatan dimulai dengan melakukan salat tahajud berjemaah. Ustaz Adi Ahmad bertindak sebagai imam.

Setelah salat tahajud, jemaah masih terus berdatangan, termasuk kandidat Pilkada DKI 2017, Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ketiga orang ini langsung mengambil barisan paling depan. Tak lama, salat subuh berjemaah pun berlangsung. Usai salat subuh berjemaah, Ustaz Arifin Ilham langsung berdiri untuk memberikan tausiah. Arifin mengingatkan soal keutamaan salat tahajud.

“Jadi, dari kebiasaan salat malam itulah, kekuatan demi kemenangan diraih oleh umat Islam,” kata Arifin Ilham. Setelah tausiah, Arifin kemudian memimpin zikir bersama. Para jemaah pun larut dalam lantunan zikir yang dibawakan oleh Arifin Ilham.

Tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata. Bahkan, ada yang terlihat mengangkat tangan sambil sesenggukan. Pipi pun terlihat basah oleh air mata. Banyak juga yang menyimak zikir sambil menundukkan kepala.

Zikir dan doa yang dipanjatkan oleh Arifin Ilham berkenaan dengan kehidupan umat Islam. Arifin mendoakan agar umat Islam bangkut, dan yang meninggal dalam keadaan Islam.

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) sekaligus  Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Habieb Rizieq Syihab juga ikut menyampaikan kepada umat Islam di Indonesia agar tetap menjaga ukhuwah Islamiyah antara sesama muslim dan jangan terprovokasi untuk diadu domba dengan pemerintah.

Pidato Habib Rizieq yang juga sebagai penutup acara ini sekaligus mengingatkan umat Islam untuk tidak lengah dengan musuh Islam termasuk dengan kasus penodaan agama oleh Ahok.

“Saya ingin ingatkan umat Islam yang ikut acara ini, bahwa kita harus terus menerus dan tidak boleh berhenti menguatkan ukhuwah islamiyah diantara umat Islam Indonesia saat ini. Kita tidak boleh bercerai berai membela kalimah Allah dan membela agama Allah dan bangsa kita,” kata Habib Rizieq.

Ia mengatakan berbagai aksi bela Islam yang telah digelar sejak pertama hingga kemarin 212, termasuk hari ini 112 tidak lain dan bukan hanya digelar untuk mencari ridho Allah. “Apapun resikonya kita tak peduli karena kita hanya mencari ridho Allah,” ujarnya.

Kepada pemerintah ia ingin mengingatkan  jangan sekali kali aksi bela islam dipahami anti NKRI, anti Bhinneka Tunggal Ika, anti Pancasila. “Demi allah kami cinta NKRI, cinta kebhinnekaan dan cita Pancasila,” tegas Rizieq.

Karena itu ia bersyukur kemarin dirinya bersma pimpinan GNPF MUI telah bertemu Menkopolhukam Wiranto untuk berdialog dan menyamakan pemahaman. Walaupun Wiranto sempat dijadwal akan hadir di acara ini, Rizieq berharap kesalahpahaman antara pemerintah dengan ulama dan umat Islam ini tidak terjadi lagi.
Karena ia dan GNPF MUI menyadari ada gerakan gerakan yang ingin mengadu domba dengan pemerintah. Sehingga yang ada dipikiran pemerintah kita harus dipukul dan digebuk, seolah olah kita harus ditakuti. Karenanya perkuat komunikasi dan dialog antara umara dan ulama serta umat Islam. Jangan kriminalisasi dan rekayasa kasus ulama dan habaib. “Kalau komunikasi ini kuat kita ingin lihat musuh musuh islam keluar dari sarangnya.  Siapa selama ini yg berusaha menjauhkan ulama dengan pemerintah,” ujar Habib Rizieq. Red/Net

Berita Lainnya