oleh

Airnav Indonesia Cabang Surabaya Gelar Security And Safety Review

BANYUWANGI-JATIM, (PERAKNEW).- Guna meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan di Bumi Blambangan, Perum LPPNPI (Airnav) Indonesia Cabang Surabaya gelar Security and Safety Review di Aula Sekolah Pilot Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi, Selasa (31/7/2018).

Hadir dalam acara ini, seluruh instansi terkait, meliputi Dinas Perhubungan, baik dari Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Banyuwangi, sekolah dan siswa pilot dan pihak Bandara Banyuwangi. Termasuk Maskapai Penerbangan, serta Forpimka Rogojampi, Kabat dan Blimbingsari.

“Kami berharap acara ini bisa menghasilkan langkah nyata seluruh pihak, guna meningkatkan keamanan dan keselamatan di Banyuwangi,” ucap General Manager Airnav Indonesia Cabang Surabaya, Mokhammad Khatim dalam sambutannya.

Forum ini membahas sejumlah materi terkait keamanan dan keselamatan penerbangan. Diantaranya Security Awareness Review, Safety Review, Potensial Hazard terhadap Pelayanan Air Traffic Services (ATS) diwilayah Kawasan Keselamataan Operasi Penerbangan (KKOP) dan dampak gangguan operasional penerbangan pilot atau training flight perspective.

Demi pemahaman seluruh paparan, sejumlah sesi tanya jawab juga digelar. Kegiatan yang dimoderatori langsung oleh Manager Keselamatan, Keamanan dan Standarisasi Airnav Indonesia Cabang Surabaya, Rita Nurharyanti ini, sengaja digeber guna meningkatkan Security and Safety Awareness diwilayah penerbangan Banyuwangi.

Dalam acara tersebut, juga disampaikan atas gangguan Layang-layang dan frekuensi radio karaoke, adalah gangguan tertinggi keamanan dan keselamatan penerbangan di Banyuwangi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mokhammad Khotim.

“Di Banyuwangi, gangguan layang-layang dan frekuensi radio komunitas sangat membahayakan,” ucapnya

Disebutkannya, dalam 2 tahun terakhir tercatat ada 25 laporan gangguan layang-layang. Dengan kata lain, rata-rata gangguan ini terjadi 1,4 kali setiap bulan. Kasus gangguan jenis tersebut, biasa terjadi saat pesawat hendak take off atau landing di Bandara Banyuwangi. Kebanyakan benang nyangkut dan melilit pada baling-baling pesawat, “Ditahun 2018 ini, hingga Bulan Juli, sudah ada 10 laporan gangguan layang-layang,” ungkapnya.

Sementara itu, catatan Airnav, sejak tahun 2012-2017 dilaporkan ada 58 kasus gangguan frekuensi radio karaoke di Bandara Banyuwangi. Disini siaran radio komunitas di Bumi Blambangan, yang didominasi acara musik dan karaoke on air tiba-tiba masuk dalam frekuensi radio komunikasi pilot maupun Air Traffic Controller (ATC) Airnav Bandara Banyuwangi.

Manager Keselamatan, Keamanan dan Standarisasi Airnav Indonesia Cabang Surabaya, Rita Nurharyanti menambahkan, selain kedua gangguan tersebut juga ada bahaya lain yang mengintai penerbangan di Bandara Banyuwangi. Yakni asap hasil pembakaran padi disekitar bandara, “Ini dapat mengurangi jarak pandang pilot para proses take off, landing dan operasi penerbangan lainya,” katanya.

Gangguan lain lanjut Rita, adalah sinar laser. Gangguan jenis ini dapat menyebabkan silau pada penglihatan, kaget hingga pilot hilang konsentrasi, “Kita berharap ada kerjasama dari seluruh pihak di Banyuwangi untuk bersama-sama menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan,” pungkasnya.

Selain paparan dan tanya jawab dalam kegiatan ini, pihak Airnav juga menyerahkan cinderamata kepada seluruh undangan sebagai wujud komtmen bersama menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan di Bumi Blambangan. Leo